Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

di kafe yang tak dikunjungi siapapun

Gambar
sebelum ku potret tanaman dalam ruangan ini, ku lakukan kesalahan, buru-buru kesalahan itu ku sulam dalam kata-kata alay menggelikan bagi ia yang tak pernah berkenalan dengan cinta bacalah habis sulaman ku maka kau tahu kesalahan apa itu ku tumpahkan secangkir rindu yang kata orang-orang membikin jemu meromantisasi segala hal lalu menciptakan seikat syair untuk dia seorang tak ada lap tak ada tisu jadilah lengan baju ku gunakan membersihkan tumpahan rindu meja ku putar-putar, lengan ku gosok-gosokkan lengan bajuku semerbak cokelat baru masak "ah, rupanya ini bau rindu" tadinya ku kira rindu itu berbau semacam rokok yang sempat diketuk-ketuk sebelum dibakar atau serupa udara kota hujan sesaat tiba-tiba air angkasa mengguyurnya rupanya rindu ialah cokelat yang wangi dan manis ku pegang-pegang si rindu, khawatir ia cidera atau merasa ngilu aku menggumam sebab pengetahuan tentang rindu kembali masuk dan diproses otakku "oh, dingin toh" semua pujangga melantang bahwa rin