Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2023

Hal-Hal yang Tidak Perlu

Setelah kami pikir selama beberapa waktu, menurut kami, di lembar digital ini kami benar-benar mengungkapkan diri kami yang sulit kami hadirkan ke hadapan manusia di luaran sana. Sejujurnya, kami cukup merasa tidak seharusnya kami berhenti waktu itu. Trend kutub kami memang rasanya sudah tidak semengerikan itu, tapi kira-kira berapa lama kami harus menjadi tidak memiliki cukup kontrol dan akal sehat hingga-hingga kesulitan mengatur diri kami sendiri? Mulanya kami hanya sadar bahwa ini telah berhubungan secara negatif dengan produktifitas dan kualitas hidup kami. Kami kemudian sangat berharap ini hanya kesalahan dan kami adalah sepasang baik-baik saja. Namun selanjutnya, kami sadar bahwa ini juga berhubungan secara negatif dengan nilai diri dan kualitas hubungan sosial kami. Sejak seorang teman mengajak kami untuk menilik trend line emosi kami, kami menjadi semakin sadar bahwa ini adalah masalah yang kami kesulitan menuju pada penyelesaiannya. Jadi, penyangkalan kami sebelumnya benar-be

SUSUL-MENYUSUL

Sehari kemarin kami membaca apa-apa yang sempat kami tinggalkan di sini. Sebelum ini, kami hampir membuat diri kami menyelami catatan-catatan sejak hari pertama kami memberanikan diri untuk mengetahui dan diketahui. Beruntungnya, kami telah lebih dahulu membaca apa-apa yang ada di sini. Kami batal menelusuri hari demi hari. Boleh jadi, kami akan mendapatkan perasaan lebih menyedihkan dibanding saat ini, jika kami benar-benar membaca satu demi satu catatan sejak hari pertama itu. Kami tidak berani berkata-kata kepada diri kami sendiri. Kami tiba-tiba ingat pernah terkekeh karena salah satu sahabat paling berbinar dan lembut melakukan butterfly hug. Pun sebelumnya, sekeliling kami telah banyak membicarakan mengenai itu, namun bagi kami itu adalah konyol. Maksud kami, itu bahkan membuat diri sendiri menjadi lebih menyedihkan. Kami menjadi bagian daripadanya. Menjadi menyedihkan dan rasa-rasanya menjadi lebih menyedihkan. Kami tidak berani berkata-kata kepada diri kami sendiri. Kami rasa-r

Menemukan Stabil

Meski 'kami' terpilih menjadi pronouns sejak waktu yang lumayan panjang, penderitaan self-centered ternyata masih resisten-resisten saja. Kami tidak ingat mengapa, saat itu, kami memutuskan menyebut diri sebagai 'kami'. Mungkin karena pengingkaran bahwa iman kami serupa 'aku poros hidup', mungkin karena terlalu banyak kontradiksi yang tinggal dalam satu jiwa yang tidak sehat-sehat amat ini, mungkin juga karena bentuk penerimaan kami bahwa ada lebih dari satu kutub yang berusaha menduduki kami. Pertama kali kami diberi tahu bahwa kami ialah sepasang ODB, kami benar-benar tidak memikirkan apapun selain ketenangan sebab menemukan jawaban. Kami bertarung dalam arena yang mengerikan dan tidak ada satu pun penanda waktu. Menjadi aneh ketika berada dalam suatu ruang dan tanpa waktu. Sebelumnya, kami berpikir bahwa ruang dan waktu adalah satu koin logam, tapi menemukan pemaknaan bahwa kami berada salam satu ruang yang tanpa waktu, menjadikan kami menggugat pikir kami se