Setengah Sebelah : menggambarmu
Aku mulai menggambarmu, dari awal jumpa sudahku lihat cahayamu begitu menyilaukan mata. Dengan dunia baru yang ku masuki, kau menjadi satu-satunya yang tak asing. Rentetan seandainya tersusun rapih, tak bisa aku hindari, kau selalu ada di dalamnya. Saat itu, banyak mimpi yang memenuhi diriku, keinginan pun meluber kemana-mana diiringi semangat yang hujan saja tak mampu memadamkannya. Lalu kau, aku mulai bebas menggambarmu dalam alam pikirku, membacamu dari tiap detail rupa yang terlampau rupawan. Terus ku gerakkan tanganku yang menggambarmu dengan mantap, tarikan garis dengan tegas, tak ada satupun samar dan terputus-putus. Sempurna dan indah. Dalam alunan nyanyian semesta, menggambarmu menjadi lebih menyenangkan. ya, begitulah, berlanjut hingga saat ku tulis ini untukmu sekitarku ramai, tawa merasuki semua manusia yang ada, kecuali aku. Pesan singkat selamat tinggalmu mengundang semua suram di dunia, merasuk dan jadi satu denganku. Beruntungnya, masih ada sisa senyummu