Setengah Sebelah : menggambarmu




Aku mulai menggambarmu, dari awal jumpa sudahku lihat cahayamu begitu menyilaukan mata. Dengan dunia baru yang ku masuki, kau menjadi satu-satunya yang tak asing. Rentetan seandainya tersusun rapih, tak bisa aku hindari, kau selalu ada di dalamnya.
Saat itu, banyak mimpi yang memenuhi diriku, keinginan pun meluber kemana-mana diiringi semangat yang hujan saja tak mampu memadamkannya. Lalu kau, aku mulai bebas menggambarmu dalam alam pikirku, membacamu dari tiap detail rupa yang terlampau rupawan.
Terus ku gerakkan tanganku yang menggambarmu dengan mantap, tarikan garis dengan tegas, tak ada satupun samar dan terputus-putus. Sempurna dan indah. Dalam alunan nyanyian semesta, menggambarmu menjadi lebih menyenangkan.


ya, begitulah, berlanjut hingga saat ku tulis ini untukmu
sekitarku ramai, tawa merasuki semua manusia yang ada, kecuali aku. Pesan singkat selamat tinggalmu mengundang semua suram di dunia, merasuk dan jadi satu denganku. Beruntungnya, masih ada sisa senyummu, dibenakku. Masih ada salam dan doa darimu yang khusus untukku. Aku sudah gatal dengan menulis, padahal baru saja aku mulai menggambarmu.
Ku timang-timang kapan tentang mu yang kali ini ku bagikan pada dunia. Tepat setelah selamat dan semangat yang kau sampaikan beberapa detik sebelumnya. Dariku pun, semoga kau bisa lebih banyak menelurkan perasaan, dalam lembar-lembar tulisan, dan manusia-manusia yang ada, bisa ikut menggambarmu bersamaku.

dan ini, untukmu,
aku menjaga hati dengan baik, kau harus jaga dirimu baik-baik.
salam, aku yang tak pernah selesai menggambarmu.


Aku pernah
melabuhkannya padamu
tanpa sembunyi-sembunyi
namun, senyap

Aku pernah

menyunggingkan senyum yang sama
tepat saat senyummu meluluhkan aku
diiringi genderang jantung
yang terus berpacu dengan waktu

Aku pernah

melabuhkannya padamu
menyunggingkan senyum yang khusus untukmu

Sebelum cakrawala sampai dibatasnya

Sebelum Tuhan membukakan pintu lainnya
Sebelum tak ada lagi waktu bersama

Aku pernah

bahkan selalu
melabuhkannya padamu.
Hanya - padamu.



Melepas.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tepian Jurang

Hidup Ideal(is)