Generasi Al-Ma'un
Ada cerita yang nampaknya sudah sangat populer di kalangan warga Muhammadiyah terkait dengan Qur'an Surat Al-Ma'un. Dalam cerita tersebut KH Ahmad Dahlan mendapatkan 'protes' dari muridnya karena selalu mengulang-ulang pelajaran mengenai surat Al-Ma'un bahkan hingga para muridnya hapal betul kiranya apa saja yang akan dikatakan beliau.
“Kiai, mengapa pelajarannya tidak ditambah-tambah?” tanya Soedja.
“Apa kamu sudah mengerti betul?” tanya beliau
“Kita sudah hafal semua, Kiai.” Jawab Soedja.
“Kalau sudah hafal, apa sudah kamu kerjakan?” tanya beliau lagi.
“Apanya yang diamalkan? Bukankah surat Al-Maun sudah berulangkali kami baca sebagai rangkaian surat Fatihah, disaat kami shalat?” jawab Soedja.
“Bukan itu yang saya maksudkan, Diamalkan artinya, dipraktekkan, dikerjakan. Rupanya saudara-saudara belum mengamalkannya. Oleh karena itu mulai hari ini, saudara-saudara pergi berkeliling mencari orang miskin. Kalau sudah dapat, bawa mereka pulang ke rumah masing-masing. Mandikan dengan sabun yang baik, beri mereka pakaian yang bersih, berilah makan dan minum, serta tempat tidur di rumahmu. Sekarang juga pengajian saya tutup. Dan saudara-saudara silahkan melakukan petunjuk-petunjuk saya tadi.” Ujar Kiai Dahlan.
Kurang lebih percakapan seperti itulah yang terjadi. Dimana Al-Ma'un yang mengingatkan kita untuk senantiasa berbuat baik sekecil apa pun itu, senantiasa menilik lingkungan kita, memperhatikan hak-hak anak yatim, dan selalu perhatian terhadap sholat yang kita lakukan.
__________
Pada dasarnya, Al-Ma'un pula lah yang menjadi dasar berkembangnya Muhammadiyah. Teologi utamanya adalah healing (pelayanan kesehatan), schooling(pendidikan), dan feeding(pelayanan sosial).
Keteguhan dalam dakwah yang orientasinya adalah pendidikan dan sosial tanpa campur tangan politik praktis merupakan suatu hal yang harus ditegakkan hingga masa yang akan datang. Meski nyatanya, tidak dapat dipungkiri juga bahwa perpolitikan lah yang menggiring bangsa ke arah kemajuan jika faktor lain diabaikan. Selain itu, adanya pengkaderan di Muhammadiyah dengan tujuan membentuk kader yang memiliki ruh serta mempunyai integritas dan kompetensi untuk berperan di Persyarikatan, dalam kehidupan umat dan dinamika bangsa serta konteks global, menjadi kunci utama eksistensi persyarikatan.
__________
Tentu akan berbeda generasi Al-Ma'un pada masa KH Ahma Dahlan dengan pada sekarang ini. Lantas bagaimana membangun generasi Al-Ma'un di era millenial ini atau bahkan ada yang menyebutnya sebagai era kapitalis global?
Ketika mendengar kata 'orang miskin' dewasa ini hendaknya kita tidak berpikir bahwa mereka adalah orang-orang yang malas bekerja, sebab banyak di luar sana orang yang sibuk bekerja bahkan tanpa istirahat namun kondisi ekonomi sosial mereka tetap kita golongkan miskin. Menurut standar BPS, setidaknya ada sembilan kriteria yang dipenuhi dari keempatbelas kriteria yang ada, antara lain :
1. Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8m2 per orang
2. Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan
3. Jenis dinding tempat tinggal dari bambu/ rumbia/ kayu berkualitas rendah/tembok tanpa diplester.
4. Tidak memiliki fasilitas buang air besar/ bersama-sama dengan rumah tangga lain.
5. Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.
6. Sumber air minum berasal dari sumur/ mata air tidak terlindung/ sungai/ air hujan.
7. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/ arang/ minyak tanah
8. Hanya mengkonsumsi daging/ susu/ ayam dalam satu kali seminggu.
9. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun
10. Hanya sanggup makan sebanyak satu/ dua kali dalam sehari
11. Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/ poliklinik
12. Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas lahan 500m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan dan atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan dibawah Rp. 600.000,- per bulan
13. Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga: tidak sekolah/ tidak tamat SD/ tamat SD.
14. Tidak memiliki tabungan/ barang yang mudah dijual dengan minimal Rp. 500.000,- seperti sepeda motor kredit/ non kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya.
Namun, secara umum, orang miskin tetap bukanlah mengenai ekonomi saja, melainkan mereka yang dimarjinalisasikan dan mengalami subordinasi sosial.
Masa sekarang ini, untuk memberantas kemiskinan tidak cukup dengan memberi mereka uang atau pun apa yang mereka butuhkan. Tetapi, bagaimana caranya agar kita dapat memberi wadah bagi mereka dalam upaya membentuk diri menjadi masyarakat yang madani dan memblokade atau melawan sebab mereka tergolong ke dalam kategori miskin, yakni kapitalisme global yang terjadi.
Generasi Al-Ma'un hendaknya hadir menjadi pionir dalam hal tersebut. Dengan bekal pembinaan keislaman, bekal pembinaan keilmuan dan wawasan sehingga mampu memberi inovasi dan solusi dalam permasalaah tersebut, bekal kepemimpinan dan manajemen sehingga setidaknya memiliki bekal kemampuan dalam pengelolaan masyarakt, hingga bekal pembinaan penguasaan keterampilan, informasi dan keilmuan yang mana merupakan kunci utama dalam perkembangan masa ini di era digital, dilengkapi dengan spirit berbagi dan bermanfaat hendaknya telah cukup kompleks untuk menjadi kunci pionir bangsa, terlebih dalam balutan teologi Al-Ma'un.
Komentar
Posting Komentar