Kematian (?)


Dari Ibnu Umar, dia berkata: Aku bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu seorang laki-laki Anshar datang kepada Beliau, kemudian mengucapkan salam kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu dia bertanya:

“Wahai, Rasulullah. Manakah di antara kaum mukminin yang paling utama?”

Beliau menjawab,

”Yang paling baik akhlaknya di antara mereka.”


Dia bertanya lagi: “Manakah di antara kaum mukminin yang paling cerdik?”

Beliau menjawab,

”Yang paling banyak mengingat kematian di antara mereka, dan yang paling bagus persiapannya setelah kematian. Mereka itu orang-orang yang cerdik.”

[HR Ibnu Majah, no. 4.259. Hadits hasan. Lihat Ash Shahihah, no. 1.384].
__________

Kematian menjadi bukti kekuasaan Allah.
Siapa yang dapat menduga waktu datangnya kematian?
Bagaimana bekalmu?
Bukankah tiada pengingat terbaik selain ingat akan kematian.

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
(Ali Imran:185).

Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”.
(Al Jumu’ah:8).

Dan kematian yang bagaimanakah yang kita dambakan?
Selain mati dalam keadaan sebaik-baik manusia, dalam limpahan nikmat iman jua islam.
Siapa yang dapat memberi hidayah pun kesempatan untuk ber-Islam?
Tiada yang lebih berkuasa selain Allah swt.

Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Thagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendegar, Maha Mengetahui.
(Al-Baqarah: 256)

Dan katakanlah (Muhammad), “kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barang siapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir.” Sesungguhnya kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (itulah) minuman yang paling dan tempat istirahat yang jelek.
(Al-Kahfi: 29).

“Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki dan menunjuki kepada siapa yang bertaubat”.
(Ar-ra’du:27).

Beriman itu pilihan.
Namun, meninggal dalam keadaan seperti apa yang kau inginkan?
Adakah Allah mengizinkan?
Akankah Allah mematikanmu dalam keadaan kafir atau beriman?

Yang perlu kita bersama ingat adalah janganlah kita menolak keimanan dan meremehkan amal shalih, karena suatu saat pasti akan menyesalinya.

(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seorang dari mereka, dia berkata: “Ya, Rabbku. Kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang shalih terhadap yang telah aku tinggalkan”. Sekali-kali tidak! Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitan.
(Al Mu’minun :99-100).
__________

“Kita semua telah meyakini kematian, tetapi kita tidak melihat orang yang bersiap-siap menghadapinya! Kita semua telah meyakini adanya surga, tetapi kita tidak melihat orang yang beramal untuknya! Kita semua telah meyakini adanya neraka, tetapi kita tidak melihat orang yang takut terhadapnya! Maka terhadap apa kamu bergembira? Kemungkinan apakah yang kamu nantikan? Kematian! Itulah perkara pertama kali yang akan datang kepadamu dengan membawa kebaikan atau keburukan. Wahai, saudara-saudaraku! Berjalanlah menghadap Penguasamu (Allah) dengan perjalanan yang bagus”----Hamid Al Qaishari.

*gambar dapet dari https://www.flickr.com/photos/gillaniez/25667927566

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tepian Jurang

Hidup Ideal(is)