Berdiri di tepian jurang adalah satu hal dengan dua hal. Maksudku adalah bahwa itu menjadikan kita dapat berteriak sekeras dan sampai selega mungkin, lalu setelahnya menikmati bentangan alam yang Tuhan telah dan terus ciptakan, juga bahwa itu adalah percobaan mengakhiri perjuangan di dunia yang terlalu sulit untuk dimengerti akal manusia. Sudah lebih dari satu tahun aku berdiri di sini dan tidak pernah kemana-mana. Aku bergerak, tapi hanya bergeser dari satu posisi ke posisi lainnya yang... sama-sama sekarat. Aku lelah hingga akhirnya aku memilih duduk, dan sialnya, tebing bergetar dan segera longsor. Pernahkah kau? menemukan jawaban acak di kepala dan sesaat hendak kau tuliskan ia di lembar jawaban, mereka kemudian menjelma huruf acak berterbangan di udara seperti debu. Kita semua sering menjadi bahagia, membahagiakan, dan dibahagiakan. Lalu kita juga tidak pernah tanpa tergores, perih, berdarah, lebam, jatuh, tersungkur, sesak, tercekat, meledak, dan berapi-api. Kita selalu melal
Komentar
Posting Komentar