Pagi tadi, Bapak menelpon kami. Beliau sedang dalam perjalanan menuju ke Semarang. Menanyakan kabar kami, posisi kami, dan apakah kami sudah sarapan? Lalu, beliau menyampaikan kalimat-kalimat yang membantu batin kami merasa sangat khusyuk akan cinta. Air mata, menggenang kelopak mata pula.

"Mba, kamu selalu melakukan hal-hal lebih awal dibandingkan manusia seumurmu lainnya. Jangan terbebani. Itu anugerah. Mba spesial."

Kami diajak menapaki diri kami sendiri, yang dulu, saat ini, dan esok hari barangkali, jika ada. Bahwa kami, serupa berkat Tuhan yang dijadikan ada di dunia.

Bersukacitalah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tepian Jurang

Hidup Ideal(is)