Semoga
Selamat malam, selamat membaca cerita ku lagi. Aku yang sering berbunga-bunga, kemudian mati rasa, lalu galau segalau-galaunya, dan sekarang? Aku tak tau ini jenis yang seperti apa. Aku kembali, Ke terminal yang sama untuk kesekian kali. Malam ini, Ibuk dan Bapak tidak membersamai, untungnya aku punya teknologi. Teknologi terbaik yang Tuhan pernah anugerahkan. Teknologi pertemanan. Biasanya, setiap ku naiki tangga bis ini, Langkah pertama, aku merasa suatu ketidakrelaan. Kedua kalinya, degup ku makin tak beraturan, Ku tolehkan kepala ke belakang, lalu wajah ku, ku arahkan ke atas. Jaga-jaga, agar air yang sudah terkumpul tak jatuh begitu saja. Ku kedipkan mata beberapa kali. Langkah terakhir, aku sampai ke dalam bis. Ku susuri lorongnya, ku letakkan barang-barang ku. Ku arahkan pandangan ku ke jendela, dua tangan melambai, wajahnya berseri menyuntikkan semangat agar aku tak gentar untuk pergi. "Nduk, belajar rajin-rajin, banyaklah bermanfaat buat orang lain, sholat